Ditemukan pertama kali di tahun 1811 oleh Sir Humphrey Davy. Hidrat adalah senyawaan kimia antara molekul
tamu (gas2 alam, O2, N2, Kripton, Xenon, Argon,
CO2,H2S, dst) dengan air. Pada temperatur yang relatif
rendah, molekul air cenderung berkumpul
membentuk suatu rongga yang diikatoleh ikatan hydrogen antar molekul air.
Rongga atau sarang2 air tersebut
terbentuk dan luruh karena tidak stabil.
Via ikatan van der waals, molekul tamu masuk ke dalam sarang tersebut dan terbentuklah hidrat. Bentuknya mirip es dan agak keruh. Reaksi hidrat
adalah reaksi fisika. Setelah hidrat terbentuk,
dia dapat dihilangkan kembali dengan cara
diturunkan tekanannya atau dipanaskan.
Dengan cara demikian, ikatan van der
waals (antara molekul tamu dengan sarang
air) serta ikatan hydrogen (antar molekul air) akan luruh dan pecah. Hanya ikatan kovalen antar molekul hidrogen dan oksigen sajalah yang tetap
bertahan. Maklum, diperlukan energi yang relatif
besar untuk memecahkannya. Menurut hukum alam, kecuali hydrogen sulfida dan
karbon dioksida, kelarutan para molekul tamu di
dalam air, yang sebagian besar gas2 tsb,
tidaklah besar. Untuk menaikkan kelarutan
gas2 tsb, dibutuhkan tekanan yang lebih
tinggi. Tidaklah heran, umumnya hidrat terjadi
pada tekanan tinggi (untuk menaikkan kelarutan molekul tamu) dan pada temperatur rendah (supaya molekul2 air terangsang untuk membuat sarang2 air).
Dua kondisi ini sangat fundamental bagi
terbentuknya hidrat. Jika ingin hidrat
terbentuk pada temperature yang lebih
tinggi, maka dibutuhkan tekanan yang lebih tinggi
pula.Kondisi lain dari pembentukan hidrat adalah “kecocokan” lubang sarang dengan ukuran molekul tamu
itu sendiri. Menurut Prof. Sloan, supaya lubang
pembentuk hidrat dapat distabilkan oleh molekul
tamu,maka rasio dari diameter molekul tamu terhadap diameter lubang sarang hidrat haruslah antara 0,77
sampai dengan 1. Di bawah 0,77, molekul tamu
terlalu kecil dan susah untuk membentuk
hidrat karena tidak mampu menstabilkan
sarang air, kecuali ada molekul tamu lain
yang punya rasio yang masuk dalam rentang. Di
atas 1, molekul tamu terlalu besar sehingga tidak dapat masuk ke sarang air tanpa berdistorsi. Artinya,
gas2 seperti metana, H2S, CO2, ethylene,
propylene, N2, Argon, Xenon, dst bisa
membentuk hidrat karena nisbah-nya masuk
dalam rentang. Tetapi seperti pentane,
decane, nonane, hexane, heptane, toluene, benzene,
dst tidak dapat membentuk hidrat.Data kurva kesetimbangan hidrat-gas alam bisa diperoleh dengan mudah di mana2. Proses simulasi juga
bisa memberikan datanya. Kurva tersebut umumnya
memotong phase envelope gas (yang bentuknya
seperti bukit itu looh). Daerah di bawah
kurva kesetimbangan hidrat-gas alam,
hidrat tidak akan terbentuk. Mulai dari
kurva tersebut dan menuju ke atas kurva, secara termodinamika, hidrat akan terbentuk (?) Kenapa harus disebut secara termodinamika? Karena
sejatinya pembentukan hidrat adalah fungsi
waktu. Seperti dikatakan pada pelbagai
buku bahwa pembentukanes dari air itu terjadi pada temperatur 0 C dan
tekanan 1 atmosfer, tetapi di laboratorium,
penulis pernah membuktikan bahwa pada
temperatur tersebut, esbelumlah terbentuk. Baru jika temperatur diturunkan ke –1
C, es terbentuk. Es ini tetap stabil pada temperatur
0 C dan mulai meluruh jika temperaturdinaikkan ke 1 C. Jadi, supaya es dapat
terbentuk dengan cepat, maka diperlukan
temperatur operasi yang lebih rendah dari
titik beku normalnya. Beda antara temperatur
operasi dengan titik beku es, dikenal sebagai
derajat pendinginan. Kesimpulan adalah, hidrat tidak akan langsung terbentuk pada derah kesetimbangannya karena pada saat
itu tidak ada derajat pendinginan. Jika hidrat
diketahui akan terbentuk pada temperatur 5 C,
maka pendinginan temperatur menuju 0 C
akan mempercepat terjadinya hidrat.
gambar kandungan hidrat Gas Alam |