Dalam pelaksanaan perekahan hidrolik, pertama-tama
perlu dilakukan orientasi secara menyeluruh tentang rekahan yang akan dibuat. Masalah pertama
adalah model rekahan yang akan dibuat tersebut apakah rekahan horizontal
ataukah vertikal. Biasanya perekahan horizontal memang dilakukan namun bila
berhadapan dengan dengan formasi yang cukup dalam maka yang dilakukan adalah
perekahan vertikal, dan jenis perekahan inilah yang biasanya dilakukan. Tekanan
dasar sumur (Bottom Hole Pressure) merupakan variabel yang dapat dipakai
untuk membedakan antara perekahan horizontal ataukah vertikal. Tekanan dasar
sumur (BHP) diukur selama proses perekahan berlangsung.
Dalam perekahan hidrolik, tekanan awal yang
diberikan harus cukup untuk menghancurkan atau merekahkan suatu formasi dan
seterusnya harus mampu mengembangkan rekahan yang telah ada tersebut. Pertama
kali suatu rekahan dibentuk, fluida di dalamnya akan berfungsi sebagai
pendesak, memberikan gaya pada rekahan agar dapat terus berkembang. Suatu
rekahan akan lebih mudah dilakukan dengan menggunakan fluida penetrasi (fluida
perekah) berviskositas rendah daripada
fluida non-penetrasi berviskositas tinggiunderbalance yang disebabkan akibat Phidrostatik < Pformasi |